Jaga Gengsi LCA



Arema Tetap Konsentrasi ISL
MALANG -Tugas berat akan segera dipikul tim Arema sebagai satu-satunya wakil dari Indonesia yang tampil di Lga Champions Asia atau AFC Champions League 2011. Laga pertama Arema menghadapi wakil Jepang, Cerezo Osaka, Rabu (2/3) depan.
Tak hanya mempertaruhkan nama besar Singo Edan, tim asuhan Miroslav Janu juga sebagai duta bangsa. Sekalipun tim kebangaan Aremania ini harus tetap memikirkan kompetisi dalam negeri yaitu Indonesia Super League (ISL).





Kebetulan usai bertandang ke markas Cerezo Osaka di Jepang, Arema langsung konsentrasi dua laga away menghadapi tim asal Papua, Persipura Jayapura (7/3) dan Persiwa Wanena (10/3) dalam pertandingan lanjutan ISL putaran kedua.
Bagi Arema, pertandingan LCA maupun ISL sama-sama penting. Bahkan kompetisi LCA dianggap lebih bergengsi, meski disadari peluang Arema untuk bersaing di level Asia cukup berat. Minimal lolos dari penyisihan grup G.
‘’Kalau tim kita siap dalam segala-galanya. Baik itu LCA maupun ISL, dua-duanya penting. Apalagi kalau bicara gengsi, tentu LCA,’’ ungkap asisten pelatih Arema, Tony Ho perihal dua kompetisi yang harus dihadapi Arema.
‘’Gengsinya lebih tinggi karena kita main dilevel yang lebih tinggi dan internasional. Tapi kita juga harus realistis dalam menempatkan target-target yang tepat,’’ sambung pria asal Makassar ini kepada Malang Post kemarin sore.
Sayang, Tony Ho tak mau bicara banyak soal target tim Arema di LCA. Boleh jadi dengan pengalaman tampil di LCA bersama Arema tahun 2007 lalu, mantan asisten pelatih PSM Makassar ini tak mau mematok target muluk-muluk. ‘’Kita coba untuk bermain baik dulu,’’ katanya.
Pada babak penyisihan grup LCA 2007 lalu, Arema berada diperingkat tiga dibawah Chunnam Dragon (China), Kawasaki Frontale (Jepang). Sedangkan posisi juru kunci yaitu Bangkok University Thailand.
Senada dengan tim pelatih, pemain Arema pun menilai pertandingan LCA maupun ISL sama pentingnya. Sehingga pemain siap tampil all out di dua kompetisi yang bakal memecah konsentrasi tim berlogo kepala Singa ini.
‘’Saya kira semuanya (LCA dan ISL) penting,’’ ungkap Ahmad Bustomi. ‘’Menurut saya, setiap pertandingan itu final. Jadi setiap pertandingan tidak ada yang main-main bagi saya,’’ sambung gelandang timnas ini.
Resikonya adalah dibutuhkan tenaga lebih untuk menghadapi kompetisi yang sama-sama beratnya ini. Bahkan bukan tidak mungkin, salah satunya bakal ada yang dikorbankan demi sama-sama meraih hasil maksimal.
‘’Menurut saya, itu pinter-pinternya pemain menjaga kondisi tubuh. Istirahat bagus dan makan harus bagus agara kondisi selalu fit,’’ yakin Bustomi juga tak memungkiri banyak faktor yang mempengaruhi kondisi pemain.
Sementara itu, Headcoach Arema Miroslav Janu yang sudah mempelajari jadwal LCA dan ISL untuk tim asuhannya mengaku hanya bisa pasrah. Khususnya dengan jadwal LCA yang saling berdekatan dengan jadwal ISL.
Miro pun mengaku itu sudah pernah dialaminya pada tahun 2007 lalu saat menukangi Arema. Untuk itu, pelatih asal Republik Ceko ini meminta pasukannya untuk siap menghadapi rentetan jadwal pertandingan Arema di LCA dan ISL ini.
‘’Saya sudah punya pengalaman tahun 2007 lalu saat Arema tampil di LCA dan Divisi Utama. Saat itu dari Papua, kita lalu ke Korea dan langsung ke Sidorajo dan Yogyakarta,’’ terang Miro tak lagi kaget dengan jadwal padat untuk timnya.
‘’Nanti sepertinya juga ada jadwal yang seperti ini, yaitu berdekatan antara LCA dan ISL.Ya mau apa lagi, kita harus siap,’’ sambung mantan pelatih Slavia Praha ini dijadwalkan timnya berangkat ke Jepang, Minggu (27/2) lusa.
Jadwal LCA dan ISL yang berdekatan seperti disebutkan Miro adalah pada bulan April nanti. Usai dua laga home lawan Persija (10/4) dan PSPS (15/4), Arema langsung away ke China menghadapi Shandong Luneng FC (20/4) dan berlanjut away ke kandang Pelita Jaya (24/4) dan Semen Padang (28/4). (bua/avi)

baca terussss....



  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

smash



SM*SH (dibaca: SMASH) adalah sekelompok anak muda yang ingin berbagi kegembiraan dan perasaan lewat musik dan penampilan. Secara garis besar memang terlihat Smash Indonesia ini menduplikat keras grup Smash Korea yang terlebih dulu ada dan famous. Dari Style, dance bahkan yang terlihat sangat jelas adalah nama group mereka.





Boyband baru Indonesia ini banyak digandrungi oleh cewe-cewe remaja khususnya yang masih SMP ataupun SMA yang bisa dibilang ABG (Anak Baru Gede).

Penampilan pertama mereka di industry music Indonesia diawali dengan single “I Heart You”. Sebuah lagu sebagai bukti ungkapan rasa cinta terhadap seorang gadis remaja. Diciptakan oleh Sogi Indradhuaja, Decil Prapanca, Buni D’Looney, dan Hendi yang mengambil lirik sederhana dari kosa kata percakapan anak remaja “hari begini”. Seperti penggalan lirik berikut:

“Kenapa hatiku cenat cenut tiap ada kamu”
You know me so well
“I know you so well”
“Girl i need you, Girl i love you, Girl i heart you”

Smash yang artinya Seven Man As Seven Hero ini beranggotakan 7 orang (Seven gitu loh).

baca terussss....



  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Ganti Komposisi Pemain



mALANG - Empat hari jelang keberangkatan Arema ke Jepang, Minggu (27/2) malam, pelatih Arema, Miroslav Janu sedikit melakukan perubahan komposisi pemain yang akan dibawanya untuk laga pertama Liga Champions Asia 2011 ini.
Menurut Miro, dari daftar 18 pemain yang telah ditentukannya untuk berangkat ke Jepang menghadapi tim Cerezo Osaka, 2 Maret nanti, ada satu nama yang digantinya. Sayang pelatih asal Slovakia ini tak mau menyebutkan daftar pemain Arema tersebut.


’Saya sudah ada daftar nama 18 pemain yang akan ikut Jepang. Tapi daftar nama pemain-pemain ini tidak bisa keluar (dipublikasikan) sekarang,’’ ungkap Miro usai memimpin latihan di stadion Kanjuruhan, kemarin pagi.
‘’Semua pemain sudah urus visa, tapi hari ini (kemarin, Red.) saya mau ganti nama satu pemain yang berangkat ke Jepang. Saya tidak mau sebut namanya, hanya saya mau ganti satu nama itu saja,’’ sambung mantan pelatuh Slavia Praha ini kepada Malang Post.
Jika mengacu pada formasi tim Arema selama ini, 18 pemain yang akan dibawa ke Jepang tampaknya tak jauh beda dari komposisi starting line up dan pemain cadangan yang ada. Seperti yang terlihat dari latihan Arema beberapa hari ini.
Termasuk dari hasil internal game tim Arema beberapa waktu lalu, juga sudah terlihat komposisi tim inti yang dipersiapkan berangkat ke Jepang. Bahkan pada latihan kemarin pagi dalam small game, Miro coba 11 pemain intinya.
Untuk starting line up diperkirakan Ahmad Kurniawan, Zulkifli, Waluyo, Purwaka, Benny Wahyudi, Ahmad Bustomi, Esteban Gullien, Chmelo Roman, Ahmad Amirudin, Noh Alamshah dan Muhamad Ridhuan.
Khusus Amirudin, meski sebelumnya sempat sebagai pemain cadangan untuk menggantikan posisi Musafri, striker sayap kiri Arema itu pada latihan kemarin dicoba masuk dalam tim inti menyusul performanya yang terus meningkat.
‘’Pemain ini (Amirudin) pintar,’’ puji Miro melihat aksi Amirudin usai cetak gol dalam game setengah lapangan, kemarin pagi. Perlahan namun pasti, mantan pemain Persiram Rajampat itu mulai mendapat kepercayaan Miro.
Sedangkan untuk tujuh pemain cadangan yang bakal dibawa ke Jepang diperkirakan adalah Syaifudin, Musafri, Sunarto, Juan Revi, Hendra Ridwan, Leonard Tumpamahu dan Wahyu Gunawan.
Untuk nama yang terakhi yaitu Gunawan diperkirakan menggeser tempat Fakhrudin. Itu jika Miro benar-benar mengganti satu nama yang bakal dibawanya ke Jepang, lantaran Fakhrudin sudah dua hari terakhir ini absen latihan.
Striker atau gelandang sayap kiri Arema itu absen latihan karena izin anaknya tengah sakit. Sementara Miro tampaknya tak mau kompromi terkait dengan persiapan timnya untuk berangkat ke Jepang menghadapi tim tangguh sekelas Cerezo Osaka.
‘’Fakhrudin masih belum datang latihan karena izin anaknya sakit. Saya tidak tahu kenapa tidak diurus saudara atau keluarganya. Fakhrudin ada kontrak dengan Arema, anaknya bisa diurus keluarganya,’’ sebut Miro terkait absennya Fakhrudin.
‘’Setiap ada libur, Fakhrudin ada alasan absen latihan karena anak sakit, saya tidak tahu ini sungguh atau tidak,’’ sambung pelatih yang pernah menukangi Arema saat tampil di LCA tahun 2007 lalu ini.
Boleh jadi, dengan kondisi Fakhrudin yang sudah meninggalkan latihan selama dua hari ini, Miro benar-benar mempertimbangkannya untuk tak membawanya ke Jepang. Apalagi pasca cedera engkel kirinya, Fakhrudin belum tampil lagi.
Sementara Wahyu Gunawan, menjadi pilihan yang memungkinkan untuk memback up posisi gelandang kiri. Meski mantan pemain Deltras Sidoarjo ini belum terbukti kualitasnya, lantaran jarang mendapat kesempatan tampil.
Peluang yang lain adalah dengan membawa Roni Firmansyah atau Irfan Raditya untuk mengganti jatah tempat Fakhrudin. Tentu dengan resiko, ada perubahan dalam alternatif taktik dan strategi yang telah disiapkan Miro. Paling tidak, Miro akan berusaha agar tak sampai ada pergantian pemain di posisi striker sayap kiri. (bua/avi)

baca terussss....



  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS